Sebenarnya pengolahan limbah itu sendiri bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-bahan yang tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan organic, meminimalkan bakteri-bakteri patogen, serta memerhatikan estetika dan lingkungan. Pengolahan air limbah sebenarnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dan secara buatan.
Pengolahan air limbah secara alami :
Pengolahan air limbah secara alami dapat dilakukan dengan membuatan tempat semacam penampungan atau kolam stabilisasi. Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alami untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi (pemusnahan mikroorganisme patogen). Karena biaya yang dibutuhkan murah, cara ini direkomendasikan untuk daerah tropis dan sedang berkembang.
Pada pengolahan limbah secara alami ini biasanya dapat kita jumpai banyak kolam-kolam yang berada dekat dengan tempat pembuangan air limbah. Kolam tersebut pada umumnya terdiri dari bermacam-macam air yang berbeda warna, mulai dari yang paling keruh atau kotor hingga yang sudah agak jernih. Tetapi meskipun air yang ada sudah agak jernih, belum tentu kandungan-kandungan bahan yang tercampur sudah hilang.
Kita juga harus ingat dengan sifat alami yang dimiliki oleh air, bahwa air dapat menjernihkan dirinya sendiri (self purification), sehingga apabila kandungan-kandungan yang masuk ke dalam tubuh air masih berada dalam batas ambang normal, air akan menetralisir kandungan-kandungan tersebut secara alami.
Pengolahan air limbah secara buatan :
Pengolahan air limbah dengan bantuan alat dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu :
1. primary treatment (pengolahan pertama)Merupakan pengolahan pertama yang bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi
2. secondary treatment (pengolahan kedua)
Merupakan pengolahan kedua, bertujuan untuk mengkoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah. Pengolahan limbah rumah tangga bertujuan untuk mengurangi kandungan bahan organik, nutrisi nitrogen, dan fosfor. Penguraian bahan organik ini dilakukan oleh makhluk hidup secara aerobik (menggunakan oksigen) dan anaerobik (tanpa oksigen).
3. tertiary treatment (pengolahan lanjutan)
Merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan posfat, serta penambahan klor untuk memusnahkan mikroorganisme patogen.
Jadi, sebenarnya apabila kandungan-kandungan bahan yang masuk ke dalam tubuh air tidak melewati batas normal yang telah ditetapkan dan dicantumkan dalam Baku Mutu Air, air dapat memulihkan dirinya sendiri dengan sifat self purification yang dia miliki, tetapi apabila kandungan bahan yang masuk sudah melewati batas dari kemampuan air untuk memulihkan dirinya, maka sebaiknya dibantu dengan pembuatan IPAL itu sendiri, sehingga air hasil pengolahan baik itu industri maupun rumah tanga tidak langsung dibuang, tetapi diolah terlebih dahulu. Hal tersebut juga membantu kita untuk tetap menjaga kestabilan lingkungan sekitar kita.
Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar