Ketersediaan air permukaan yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah ketersediaan air waduk. Waduk adalah tubuh perairan
yang dibuat oleh manusia, tujuan utamanya adalah untuk menyimpan air pada saat
run off berlrbih, maksudnya adalah untuk berbagai kepentingan penyediaan air di
waktu kemaau, penanggulangan banjir, pembangkit tenaga listrik dan wisata. Pada
Sub DAS Ngrancah terdapat sebuah waduk yang dibangun pada tahun 1993an yang diberi
nama Waduk Sermo. Menurut wawancara yang dilakukan kepada 100 responden di Desa
Hargawilis dan Hargatirta, waduk Sermo dibangun salah satunya untuk mengatasi
kelangkaan air ketika kemarau panjang yang terjadi di beberapa desa di
Kulonprogo, terutama desa desa yang berada pada daerah perbukitan. Selain itu
Waduk Sermo juga berfungsi untuk kebutuhan irigasi di beberapa kecamatan di
Kulon Progo.
Ketersediaan air waduk dihitung dengan
Imbangan air waduk. Imbangan air adalah besarnya volume air yang masuk ke waduk berbanding
lurus dengan besarnya volume air yang keluar dari waduk. Masukan (Inflow) merupakan besarnya aliran air
yang masuk ke waduk. Masukan (inflow)
yang dimaksud pada imbangan air di atas adalah aliran sungai yang masuk ke
waduk. Besarnya aliran air sungai (debit) yang masuk ke waduk sermo diketahui
dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Pelayanan Waduk
Sermo. Terdapat 7 anak sungai yang mengisi waduk, yang mana empat sungai
diantaranya bertemu menjadi satu dan
menjadi pengisi terbesar dari waduk Sermo. Sungai utama yang mengisi waduk
tersebut adalah Sungai Ngrancah. Debit air Sungai Ngrancah yang masuk ke dalam
waduk setiap harinya tidak sama, tergantung pada sistem pengendalian pintu
airnya. Menurut data yang direkam setiap harinya selama dua tahun (2009 dan
2010), rata rata debit Sungai Ngrancah yang masuk ke Waduk Sermo sebesar
15.314.900 m3/tahun.
Hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya
Input yang masuk ke waduk sermo. Data
curah hujan di daerah sekitar bendungan waduk sermo diperoleh dari Pusat
Pelayanan Waduk Sermo. Tebalnya hujan yang mengisi Waduk Sermo sebesar
1.517.949 m3/tahun. Selain itu waduk Sermo juga mendapat masukan air
dari air tanah, cadangan air atau storage
dan beberapa sungai kecil di sekitarnya yang besarnya mencapai 8.796.254 m3/tahun.
Jumlah ini dapat diketahui melalui perhitungan neraca waduk, yang mana
diketahui outflow waduk melalui
Sungai Secang sebesar 25.629.541.150 m3/tahun. Selain itu outflow juga berasal dari evaporasi.
Evaporasi adalah proses perubahan molekul air dari air permukaan waduk menjadi
molekul uap air yang terangkat ke atmosfer. Data evaporasi diperoleh dari
survey data sekunder yang berasal dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Data
Evaporasi tersebut digunakan untuk menghitung besarnya volume air yang menguap
ke atmosfer dengan mengalikannnya dengan luas waduk sermo. Total Evaporasi pada
Waduk Sermo sebesar 87.953 mm3/tahun. Sehingga setelah melalui
perhitungan imbangan air waduk, totol ketersediaan air yang dihitung dari
jumlah input waduk yang berasal dari presipitasi, debit Inflow sungai, debit
airtanah dan juga cadangan storage sebesar 25.629.103,5 m3/tahun.
Sebuah Perusahaan Pengolahan Air Bersih telah dibangun
pula di tepi waduk. Fungsinya adalah untuk mengolah air waduk menjadi air
bersih yang layak untuk digunakan untuk kebutuhan domestik warga. Air bersih
tersebut di alirkan melalui pipa pipa PDAM ke beberapa kecamatan di Kulon
Progo. Setiap harinya perusahaan
mengambil air dari waduk Sermo sebanyak 1.836 m3. Pada tahun 2011,
sudah banyak masyarakat yang menggunakan PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari
harinya. Akan tetapi tak sedikit pula masyarakat yang tidak menggunakan jasa
PDAM untuk memperoleh air. Akan tetapi ada pula masyarakat yang tinggal dekat
waduk namun tidak menggunakan jasa PDAM. Mayoritas mereka adalah masyarakat
yang memiliki sumur di rumahnya. Ada pula masyarakat yang tetap lebih memilih
menggunakan air dari mata air yang jaraknya cukup jauh daripada menggunakan
PDAM. Mereka mayoritas adalah masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu
membayar biaya tagihan PDAM.
Distribusi penyaluran PDAM dari Waduk Sermo hingga
saat ini juga belum dapat mencakup seluruh masyarakat yang kerap mengalami
kelangkaan air ketika kemarau, hal tersebut terjadi pada masyarakat yang
tinggal di lereng lereng atas yang sulit dijangkau. Sehingga diharapkan
pemerintah dapat menurunkan harga PDAM atau memberikan subsidi air bersih bagi
rakyat yang kurang mampu supaya seluruh kalangan masyarakat dapat merasakan
fasilitas air bersih dengan mudah. Selain itu distribusi penyaluran pipa-pipa
PDAM juga harus diperluas sehingga masyarakat tidak lagi mengalami krisis air
ketika kemarau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar