#EGSAFAIR2013

Minggu, 09 September 2012

Ketersediaan Air di Waduk Sermo


Ketersediaan air permukaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketersediaan air waduk. Waduk adalah tubuh perairan yang dibuat oleh manusia, tujuan utamanya adalah untuk menyimpan air pada saat run off berlrbih, maksudnya adalah untuk berbagai kepentingan penyediaan air di waktu kemaau, penanggulangan banjir, pembangkit tenaga listrik dan wisata. Pada Sub DAS Ngrancah terdapat sebuah waduk yang dibangun pada tahun 1993an yang diberi nama Waduk Sermo. Menurut wawancara yang dilakukan kepada 100 responden di Desa Hargawilis dan Hargatirta, waduk Sermo dibangun salah satunya untuk mengatasi kelangkaan air ketika kemarau panjang yang terjadi di beberapa desa di Kulonprogo, terutama desa desa yang berada pada daerah perbukitan. Selain itu Waduk Sermo juga berfungsi untuk kebutuhan irigasi di beberapa kecamatan di Kulon Progo.

Ketersediaan air waduk dihitung dengan Imbangan air waduk. Imbangan air adalah besarnya volume air yang masuk ke waduk berbanding lurus dengan besarnya volume air yang keluar dari waduk. Masukan (Inflow) merupakan besarnya aliran air yang masuk ke waduk. Masukan (inflow) yang dimaksud pada imbangan air di atas adalah aliran sungai yang masuk ke waduk. Besarnya aliran air sungai (debit) yang masuk ke waduk sermo diketahui dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Terdapat 7 anak sungai yang mengisi waduk, yang mana empat sungai diantaranya bertemu menjadi satu  dan menjadi pengisi terbesar dari waduk Sermo. Sungai utama yang mengisi waduk tersebut adalah Sungai Ngrancah. Debit air Sungai Ngrancah yang masuk ke dalam waduk setiap harinya tidak sama, tergantung pada sistem pengendalian pintu airnya. Menurut data yang direkam setiap harinya selama dua tahun (2009 dan 2010), rata rata debit Sungai Ngrancah yang masuk ke Waduk Sermo sebesar 15.314.900 m3/tahun.
Hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya Input yang masuk ke waduk sermo. Data  curah hujan di daerah sekitar bendungan waduk sermo diperoleh dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Tebalnya hujan yang mengisi Waduk Sermo sebesar 1.517.949 m3/tahun. Selain itu waduk Sermo juga mendapat masukan air dari air tanah, cadangan air atau storage dan beberapa sungai kecil di sekitarnya yang besarnya mencapai 8.796.254 m3/tahun. Jumlah ini dapat diketahui melalui perhitungan neraca waduk, yang mana diketahui outflow waduk melalui Sungai Secang sebesar 25.629.541.150 m3/tahun. Selain itu outflow juga berasal dari evaporasi.
Evaporasi adalah proses perubahan molekul air dari air permukaan waduk menjadi molekul uap air yang terangkat ke atmosfer. Data evaporasi diperoleh dari survey data sekunder yang berasal dari Pusat Pelayanan Waduk Sermo. Data Evaporasi tersebut digunakan untuk menghitung besarnya volume air yang menguap ke atmosfer dengan mengalikannnya dengan luas waduk sermo. Total Evaporasi pada Waduk Sermo sebesar 87.953 mm3/tahun. Sehingga setelah melalui perhitungan imbangan air waduk, totol ketersediaan air yang dihitung dari jumlah input waduk yang berasal dari presipitasi, debit Inflow sungai,  debit airtanah dan juga cadangan storage sebesar 25.629.103,5 m3/tahun.
 Sebuah Perusahaan Pengolahan Air Bersih telah dibangun pula di tepi waduk. Fungsinya adalah untuk mengolah air waduk menjadi air bersih yang layak untuk digunakan untuk kebutuhan domestik warga. Air bersih tersebut di alirkan melalui pipa pipa PDAM ke beberapa kecamatan di Kulon Progo. Setiap harinya perusahaan mengambil air dari waduk Sermo sebanyak 1.836 m3. Pada tahun 2011, sudah banyak masyarakat yang menggunakan PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya. Akan tetapi tak sedikit pula masyarakat yang tidak menggunakan jasa PDAM untuk memperoleh air. Akan tetapi ada pula masyarakat yang tinggal dekat waduk namun tidak menggunakan jasa PDAM. Mayoritas mereka adalah masyarakat yang memiliki sumur di rumahnya. Ada pula masyarakat yang tetap lebih memilih menggunakan air dari mata air yang jaraknya cukup jauh daripada menggunakan PDAM. Mereka mayoritas adalah masyarakat dengan ekonomi rendah yang tidak mampu membayar biaya tagihan PDAM.
 Distribusi penyaluran PDAM dari Waduk Sermo hingga saat ini juga belum dapat mencakup seluruh masyarakat yang kerap mengalami kelangkaan air ketika kemarau, hal tersebut terjadi pada masyarakat yang tinggal di lereng lereng atas yang sulit dijangkau. Sehingga diharapkan pemerintah dapat menurunkan harga PDAM atau memberikan subsidi air bersih bagi rakyat yang kurang mampu supaya seluruh kalangan masyarakat dapat merasakan fasilitas air bersih dengan mudah. Selain itu distribusi penyaluran pipa-pipa PDAM juga harus diperluas sehingga masyarakat tidak lagi mengalami krisis air ketika kemarau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar