#EGSAFAIR2013

Senin, 23 Mei 2011

e-Waste dan Dampaknya di Lingkungan

e-waste merupakan sampah atau limbah berupa perangkat atau barang elektronik yang dibuang karena usang atau rusak . Dan jenis sampah ini perlu mendapat perhatian lebih karena sampah elektronik mengandung bahan beracun berbahaya (B3). Sampah atau limbah elektronik ini setiap tahunnya mengalami peningkatan mengingat tumbuh pesatnya penggunaan barang elektronik, seperti ponsel atau komputer. Setiap tahun, antara 20-50 juta ton limbah elektronik (e-waste) dibuang tanpa diproses dengan cara yang ramah lingkungan (menurut data PBB)


            Yang menjadi masalah adalah pengelolaan untuk sampah elektronik ini tidaklah mudah. Daur ulangnya tetap akan menjadi masalah karena dalam barang elektronik dan proses ulangnya terdapat bahan beracun dan dapat menyebabkan kanker. Bahan beracun yang terkandung dalam sampah elektronik antara lain timah, air raksa dan kadmium. Sedangkan bahan yang dapat menyebabkan kanker dalam sampah elektronik adalah polychlorinated biphenyls (PCBs) ataupun chlorofluorocarbon (CFC). Di negara maju sendiri daur ulang dan pembuangan sampah elektronik mengandung resiko tinggi bagi pekerja dan masyarakat dan memerlukan kehati-hatian agar tidak terjadi paparan yang tidak aman dalam proses daur ulang tersebut.


Dengan semakin meningkatnya sampah elektronik, maka diperlukan kesadaran dari masyarakat bahwa lambat laun sampah-sampah elektronik itu akan menjadi masalah yang besar bagi mereka, sehingga mulai terpikir untuk mengelola sampah elektronik dengan lebih baik lagi. E-waste bisa menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan manusia karena ia adalah sumber toksik, termasuk zat karsinogenik di dalamnya. Apabila dibuang secara langsung tanpa melalui pengolahan, zat dari e-waste yang ada dapat masuk ke dalam tanah, ke air, dan akhirnya dapat mencemari lingkungan sekitar kita sendiri.

6 komentar:

  1. antara kebutuhan dan lingkungan kadang-kadang tak sejalan, jadi intinya bagaimana pintar-pintarnya kita sebagai konsumen untuk mengelolanya :)

    BalasHapus
  2. Di jakarta ada ga e-waste jg ? kl ada minta lokasi nya dnk :)
    thanks n nice info

    BalasHapus
  3. jadi ingat krika beberapa waktu lalu ditemukan penyelundupan hp-hp bekas nan rusak yang diimport melalui Singapura..

    negara2 dunia ke-3 memang masih menjadi 'TPA' bagi negara2 maju..

    the problem is.. Indonesia belum mampu memanfaatkan sampah2 yg masuk sebgaimana China walaupun dari segi lingkungan masih jauh dari arif dan bijak..

    perlu ditemukan solusi yang tepat bagaimana melakukan 3R terhadap e-Waste yang saat ini masih terfokus pada metode Kimia..

    BalasHapus
  4. @anonim
    untuk lokasi e-waste di jakarta sendiri kami belum mengetahui ada atau tidak tempatnya

    @muhdiya
    sepertinya Indonesia sendiri saat ini sifatnya masih sebagai konsumen dari barang-barang elektronik tersebut, sehingga upaya untuk melakukan 3R masih kurang

    BalasHapus
  5. Apa skrg sdh ditemukan teknologi pengelolaan dg menggunakan mikroba pengurai?

    BalasHapus