#EGSAFAIR2013

Senin, 16 Mei 2011

Tema Climate Change dalam Peringatan Acara Hari Bumi EGSA 2011

Tak dapat di pungkiri bahwa perubahan paradigma masa kini begitu mempengaruhi tindakan sebagian besar orang di dunia ini untuk senantiasa terus melakukan kegiatan ekploitasi dan eksplorasi sumber daya tanpa memperhatikan keaadan lingkungan sebagai suatu sistem penyangga keberlangsungan kehidupan dimasa yang akan datang. Dan tak dapat di pungkiri pula banyak ketidakstabilan sistem kehidupan yang terjadi saat ini adalah hasil dari tindakan manuasia yang tidak ramah lingkungan yang secara perlahan memberi implikasi buruk dan memicu terjadinya Climate changes. Climate changes itu sendiri merupakan suatu keadaan dimana terjadi perubahan pola iklim dunia.
Istilah Climate changes ini bukanlah hal baru dalam kehidupan kita, apalagi bagi para aktifis lingkungan, ataupun bagi para penganut cara pandang John McConnel (Sanfransisco, 1970), dan  Gaylord Nelson (USA, 1970).

Secara tidak langsung Climate changes akan memberi pengaruh bagi komponen kehidupan yang ada di bumi ini. Climate Changes memberi pengaruh buruk bagi aspek Biologi maupun fisik. Dari aspek biologi misalnya, climate changes ini menjadikan pola tanam semakin tak menentu, kepunahan dan berkurangnnya keanekaragaman hayati di suatu lintang tertentu akibat ketidakmampuan adaptasi suatu organisme di satu keadaan perubahan iklim ekstrim, dan climate changes ini juga mempengaruhi tadatasi morfologi suatu organismme untuk bertahan hidup. Berikutnya  pengaruh Climate changes terhadap aspek fisik yaitu penyusutan glacier, pencairan glacier seperti yang akhir- akhir ini terjadi mengenai bongkahan es seluas 260 km2, lima kali luas Jakarta Pusat, yang lepas dari gletser Petermann, Greenland, melintasi Lautan Arctic. Bisa dibayangkan, apabila seluruh es Greenland mencair, bisa menaikkan permukaan air dunia 6 meter. Jakarta Utara bisa tenggelam jika permukaan laut naik 2-3 meter .
            Beberapa hal yang yang mulai di rasakan dari dampak adanya climate changes ini adalah pengaruh peningkatan temperatur bumi yang sangat memungkinkan terjadinya peningkatan mortalitas dan sebaran penyakit, kerusakan sejumlah tanaman akibat dari peningkatan jumlah hama yang mana menyebabkan kerugian di tingkat petani karena hama dan penyakit tumbuhan pada delapan tanaman hortikultura unggulan tahun 2005 diperkirakan lebih dari Rp. 734 milyar (Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2005).  Perkiraan kerugian pada lima tanaman perkebunan (kelapa, karet, kopi, kakao dan cengkeh) selama triwulan 1 tahun 2005 akibat gangguan hama dan penyakit tumbuhan mencapai Rp. 195 milyar lebih (Direktorat Perlindungan Perkebunan, 2005a).  Luas serangan penyakit blast dan tungro pada tanaman padi di Indonesia tahun 2004 mencapai 12.370 Ha dengan puso mencapai 322 Ha (Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, 2005), dan menurunnya permintaan energi pemanas bagi kahidupan manusia sehari hari beralih pada peningkatan kebutuhan akan pendingin ruangan yang mengandung CFC, Kekeringan, penurunan hasil panen, penurunan kualitas air, peningkatan kerusakan pondasi bangunan akibat susutan tanah,, dan keadaan panas yang ekstrim memicu terjadinya kebakaran hutan.
            Banyak orang yang mengetahui tentang akibat buruk dari perubahan iklim ini, tapi percayalah bahwa tak banyak orang yang mau bertindak untuk upaya meminimalisir dampak dari climate changes yang selama ini di rasa. Memang masalah mengenai climate changes ini adalah suatu hal yang sangat kompleks, yang mana memerlukan peran dari banyak pihak untuk ikut terjun dalam uapaya pengendaliannya, sedang disisi lain kita tak dapat mengatur orang banyak untuk mau mengikuti hal apa yang kita inginkan, maka dari itulah keasadaran akan peran diri sendiri dalam upaya pengendalian climate changes itu sangat di perlukan. Jika saja setiap orang di dunia ini menyadari bahwa ia memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan maka ketidakstabilan sistem di linkungan ini tidak akan pernah terjadi.
            Mulailah berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan dengan prinsip 3M (Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, dan Mulai dari sekarang). Jangan hanya mampu unjuk gigi pada baris terdepan tanpa aksi, karena nasib kelestarian lingkungan adalah ada di tangan kita, kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar