#EGSAFAIR2013

Jumat, 17 Mei 2013


Diskusi Fenomena Geografi Wilayah Perbatasan Bukan Batas Antar Negara

Batas wilayah merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan dalam pembangunan suatu negara. Seberapa penting batas ini perlu diperhatikan?

Pertanyaan di atas menjadi permasalahan yang berusaha dijawab oleh divisi Pengkajian Isu Global (PIG) EGSA Fakultas Geografi UGM dalam diskusi bertemakan “Fenomena Geografi Wilayah Perbatasan Bukan Batas Antar Negara”.  Diskusi yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2013 ini bertempat di Auditorium Gedung B Fakultas Geografi dengan mengundang pembicara yang berkompeten dalam masalah perbatasan, yaitu Drs Zuharnen MS dan Joko Christanto, M.Sc. Berlandaskan keprihatinan terhadap peran strategis geografi dalam masalah perbatasan, diskusi ini bertujuan untuk menguraikan urgensi pendekatan geografi sebagai solusi masalah batas wilayah.  
Drs Zuharnen, MS membagi pengalaman beliau dalam mengamati batas wilayah. Beliau  yakin bahwa batas wilayah merupakan “mainan” orang geografi. Konflik batas wilayah umumnya dilatar belakangi oleh otonomi daerah , pemekaran wilayah , pertambahan penduduk, keterbatasan sumberdaya , dan pembaruan data kewilayahan. Pembaruan data kewilayahan setiap 5 sampai 10 tahun perlu dilakukan untuk menghindari  konflik perbatasan. Aplikasi geografi dalam mengatasi konflik batas wilayah diterapkan melalui penerapan pendekatan geo-ekologi dan teknik survey dan pemetaan dalam membatasi wilayah.

Suasana Pembacaan syair oleh Bapak Zuharnen

Bapak Joko Christanto memfokuskan pada masalah pengembangan wilayah di wilayah perbatasan sebagai solusi menghindari konflik perbatasan. Penetapan dan penegasan batas wilayah menjadi aspek penting dalam menetapkan titik batas di lapangan secara akurat. Geografi dalam hal ini berperan dalam penentuan batas wilayah melalui pemetaan dan penggunaan teknologi seperti Global Positioning System (GPS). Kawasan perbatasan wilayah mempunyai nilai strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan  bagi desa sampai taraf nasional. Penanganan terpadu berbasis tata ruang wilayah atau region state diperlukan agar komunikasi dan koordinasi antar wilayah berjalan lebih efektif. Dalam hal ini, peran pemerintah desa sampai nasional sebagai pemegang kuasa menjadi aspek penting.
Seorang geograf sebaiknya mengetahui dan mengikuti informasi terkait yang berhubungan dengan perbatasan. Minimnya ketertarikan mahasiswa dalam mempelajari batas wilayah meningkatkan kebutuhan geografi dalam masyarakat. Peluang ini harus ditangkap dengan arif agar konflik perbatasan dapat terhindarkan. Ketika tidak ada kesiapan dalam menghadapi masalah perbatasan, perdamaian mungkin hanya menjadi sebuah wacana.  

 “ Siapa tak siap, akan tergiling
  Siapa lalai, akan terguling
(Kutipan Syair Penutup dari Bapak Zuharnen)

Divisi Media Informasi dan Jaringan EGSA 2013/2014

1 komentar:

  1. Casino Review and Bonus Code - JtmHub
    Read our Casino Review 2021. 전라북도 출장안마 Learn about 파주 출장마사지 the best and newest bonuses and 경상북도 출장마사지 promotions from 의정부 출장샵 Jtm casino. Read our Casino and play 강릉 출장안마 real money casino games

    BalasHapus