|
Aksi EGSA Green Campaign di Sunmor |
Detak jarum jam masih menunjukkan pukul 06.00WIB.. Mentari baru saja menunjukan perawakannya, namun kesibukan telah tampak menghiasi setiap sudut selasar Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, memecah hangatnya sanubari. Segenap panitia EGSA FAIR tengah bersiap diri meramaikan suasana Sunday Morning dengan salah satu rangkaian acara EGSA FAIR yang dipelopori oleh HMJ EGSA Fakultas Geografi UGM yang bertajuk “EGSA Green Campaign”. Yup, EGSA Green Campaign dengan mengusung tema “ku ingin jogja ku hijau, bebas dari sampah” memiliki misi penting yakni mensosialisasikan pentingnya “management” sampah sebagai bagian dari usaha menjaga kelestarian alam kota Jogjakarta
Seperti yang belakangan ini ramai di gembar – gemborkan yakni isu Global worming atau pemanasan global. Penting untuk diketahui bahwa sampah memiliki korelasi penting karena merupakan salah satu faktor penyebab pemanasan global dan sampah merupakan salah satu indikatornya. Istilah sampah sendiri pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau busuk yang sangat menyengat dan tentunya sangat mengganggu kenyamanan.. Ngak enak banget kalo kita dikelilingi sampah bukan!!.. Pliss deh.
|
Wujud peduli kita akan pentingnya menjaga lingkungan dalam EGSA Green Campaign |
Sampah merupakan zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung bersifat merugikan dan merusak apabila dibiarkan. Tetapi apabila kita mau sedikit saja mengapresiasikan kreatifitas yang kita punya, sampah yang mula nya tidak memiliki nilai guna dapat kita manfaatkan dan bahkan dapat menghasilkan uang lho… Terus gimana caranya?.. berikut ini beberapa tips bagaimana kita me-manage sampah, khususnya yang berada disekitar lingkungan kita karena hal yang baik dimulai dari diri sendiri dan segala hal yang berada dekat dengan kehidupan kita termasuk lingkungan tempat kita tinggal. Ada lima prinsip yang dapat kita gunakan dalam menangani masalah sampah. Lima prinsip tersebut lebih dikenal dengaan istilah 5R ini meliputi:
- Reduce (Mengurangi) : reduce yang berarti mengurangi mengandung arti bahwa sebisa mungkin kita lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Karena semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Tentunya kita tidak mau kalau sampah bertambah terus sampai menyelimuti kota kita tercinta ini kan…
- Reuse (Memakai kembali): Nah, reuse yang berarti memakai kembali berusaha menyadarkan kita bahwa sebisa mungkin pilih barang-barang yang bisa dipakai kembali. Coba hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai lalu buang) karena dengan reuse kita dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
- Recycle (Mendaur ulang) : dengan menerapkan prinsip recycle sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, dapat didaur ulang, Tentunya dengan kreatifitas dan imajinasi yang kita miliki. Syukur – syukur dapat menghasilkan uang. Walaupun saat ini tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
- Replace (Mengganti) dan Repair: Replace yang berarti teliti terhadap barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa kita pakai sekali saja dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami.
- Terakhir adalah Rethink : konsep rethink mengajak kita untuk berfikir sejenak sebelum membeli sesuatu. Ambil beberapa waktu untukberpikir, apakah Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut, berapa lama anda menggunakannya. Apa yang akan terjadi setelah anda selesai menggunakannya. Apakah keberadaan barang yang anda buang akan memiliki dampak lingkungan yang besar dan terakhir adalah barang yang telah anda pakai dan buang memiliki dampak terhadap lingkungan sekarang.
|
5R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, dan Rethink) |
Selain mengkampanyekan pentingnya “management” sampah sebagai bagian dari usaha menjaga kelestarian lingkungan. Segenap crew EGSA Green Campaign melalui aksi teatrikal dengan tema “Bukan Sampah Biasa” serta aksi pembubuhan tanda tangan dan pembagian sticker “5R bukti kepedulian lingkungan” mencoba mengajak masyarakat untuk membangun mindset bahwa sampah bukan lah sesuatu yang tidak berguna, tapi sampah merupakan sesuatu yang dapat diberdaya gunakan bahkan dapat menghasilkan suatu yang menguntungkan bagi lingkungan kita dan bagi kehidupan kita bersama. Dan sebagai penutup, mengutip sebuah pepatah yang berbunyi mencegah lebih baik dari pada mengobati. Kata bijak ini dapat digunakan dalam strategi penanganan sampah yakni mencegah terbentuknya sampah lebih baik dari pada mengolah/memusnakan sampah. Karena bagaimanapun mengolah/ memusnahkan sampah pasti akan menghasilkan jenis sampah baru yang mungkin saja lebih berbahaya dari sampah yang dimusnakan. Mari mulai dari sekarang kita bebenah diri untuk mengurangi segala hal yang bisa menghasilkan sampah.
|
Kru Aksi Turun ke jalan EGSA Green Campaign |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar